FOKUSSIBER.COM – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) angkat bicara soal penunjukan Sandiaga Salahuddin Uno menjadi cawapres untuk Ganjar Pranomo.
Menururut Muhammad Mardiono, penunjukan Sandiaga Uno menjadi cawapres dari partainya bukan demi politik praktis, namun untuk menyambut bonus demografi.
PPP juga menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan partai politik koalisi yaitu PDI Perjuangan, PPP, Hanura, dan Perindo.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Cara Isi Saldo PayPal Pakai ShopeePay via Jasa Top Up di Epayu
Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen, Investasi Asing Buktikan Daya Saing dan Stabilitas
Surat Jalan Istri Menteri UMKM Meledak, KPK Bidik Sekjen dan Menterinya

SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski lawan politik kian bulat dalam menentukan koalisi, PPP juga tetap yakin untuk berjalan beriringan dengan Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan.
Baca artikel lainnya di sini: Presiden Jokowi Bantah Bicarakan Masalah Politik Saat Bertemu Empat Mata dengan Sandiaga Uno
“Ini pun semata-mata menjawab tantangan Indonesia, bukan personalnya (Sandiaga Uno) tapi kita perhitungkan dinamika politik”.
Baca Juga:
Lubang Jalan, Lubang Moral: KPK Ungkap Suap Proyek Sumut
BNPB: Letusan Lewotobi Ancaman Serius, Jangan Mendekat ke Kawah
Jasa Siaran Pers Persriliscom Melayani Publikasi ke Lebih dari 150 Media Online Berbagai Segmentasi
“Kemampuan, rekam jejak, dan karakter semua kita persembahkan untuk rakyat,” kata Muhammad Mardiono.
Mardiono menjelaskan bahwa Indonesia akan memiliki penduduk mencapai 300 juta jiwa dan 66 persennya merupakan penduduk produktif.
Menurutnya dengan mengawal Pemilu 2024 dan melahirkan presiden dan wakil presiden yang tepat maka momentum bonus demografi dapat diraih, begitu pula sebaliknya.
“Kita tahu negara-negara lain yang gagal menjemput bonus demografi itu pada akhirnya kesulitan dan banyak yang menjadi pasien IMF.”
Baca Juga:
Polda Bali Selidiki Kematian AI, Tahanan Kasus Asusila Diduga Dikeroyok di Tahanan Polresta Denpasar
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
BMKG Laporkan Pendudukan Lahan oleh Ormas, Polisi Tangkap 17 Orang Terkait
Pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Gagal di BPIP, Jadwal Baru Sedang Diatur Secara Khusus
“Ini lah pentingnya sukses pemilu melahirkan pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan yang bisa menjawab tantangan-tantangan global,” ujarnya.
“Saya kok meyakini Pak Ganjar sudah dikader Presiden Jokowi, dia memiliki karakteristik mirip dengan Jokowi dan latar belakang mirip.”
“Beliau terlahir dari desa dari kehidupan bersama masyarakat meniti karier sampai Jakarta hampir sama,” kata Mardiono.
Selain itu Ganjar Pranowo dalam jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah juga berpasangan dengan kader PPP Taj Yasin Maimoen sehingga dinilai sudah terpercaya dalam bekerja sama.
“Kemudian Pak Jokowi pada pemilu pertama kemenangannya hanya didukung tiga partai politik yaitu PDI Perjuangan, PKB, dan Nasdem.”
“Sekarang karena PKB bergabung ke Gerindra jadi diganti PPP, dan Nasdem diganti Perindo dan Hanura.”
“Mudah-mudahan nanti perolehan suara Pak Ganjar akan sama seperti perolehan Pak Jokowi,” tutur Mardiono.***




























